Oct 12 2011
Apa yang Dibutuhkan untuk Menyisipkan Aturan & Kemampuan Semantik pada Moodle?
Penulis: Sri Suning Kusumawardani, 12 Oktober 2011, Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM
Moodle sebagai salah satu platform LMS (Learning Management System) sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan. Potensi Moodle yang digunakan masih sebatas untuk menyajikan informasi yang terstruktur dan hanya bisa dibaca (dimengerti) oleh pengguna (manusia), belum banyak digali potensi supaya mesin juga bisa mengerti informasi yang tersedia.
Ada banyak manfaat ketika mesin terlibat dalam mengekstrak informasi, seperti mesin bisa terlibat dalam mengendalikan managemen pembelajaran, membuat rekomendasi sesuai aturan yang diterapkan, memfilter informasi yang dibutuhkan, melakukan penalaran konten pembelajaran, atau merelasikan satu konten dengan konten pembelajaran yang lain [1]. Untuk kebutuhan tersebut perlu ditambahkan aturan dan kemampuan semantik pada Moodle.
Tulisan ini akan mengulas apa yang dibutuhkan untuk menyisipkan aturan dan kemampuan semantik pada Moodle.
Saat ini teknologi web semantik masih relatif sulit diterapkan pada LMS sehingga pengguna belum merasakan manfaatnya secara luas [2]. Untuk membantu memperkaya konten dengan semantik biasanya menggunakan standard tertentu, misalkan RDFa [3] atau Microformats [4]. Tulisan ini mempunyai fokus pada standard RDFa.
Pada dasarnya konten pembelajaran pada Moodle berisi banyak informasi yang dapat digunakan untuk menjawab beberapa permintaan tapi dengan cara konvensional (membuat query). Semantik seharusnya bisa diekstrak dan aturan-aturan atas data terstruktur yang didefinisikan bisa dieksekusi. Untuk ini dibutuhkan:
- Salah satu platform reasoning, misalkan Jena 2 (Framework web semantik) [5], berguna untuk melakukan penalaran (reasoning) di level atas dari basis fakta RDF dengan aturan tertentu.
- Moodle Information Model yang diturunkan dari Platform Specific Model (PSM) dari skema basis data Moodle [2]. Model ini berisi sejumlah kelas-kelas dan relasi-relasi yang akan membantu RDF-izing konten Moodle eksisting.
- Representasi RDF diturunkan langsung dari kebutuhan no. 2. Setiap kelas UML pada diagram (model) berhubungan dengan kelas skema RDF yang dibuat dan setiap atribut UML berhubungan dengan property skema RDF. Basis fakta RDF dapat diupdate dari basis data Moodle secara otomatis dengan script yang dijalankan secara periodis [2].
Ketiga kebutuhan dasar itu menjadi penting ketika akan dilakukan penyisipan aturan dan kemampuan semantik pada Moodle.
Tulisan berikutnya akan berisi proses/tahapan yang diperlukan.
Daftar Pustaka:
[1] Kusumawardani, S.S., 2011, Identifikasi Potensi Web Semantik pada LMS, Bagian Proposal Disertasi, JTETI FT UGM.
[2] Lukichev, S., Diaconescu, M., Giurca, A., 2007, Empowering Moodle with Rules and Semantics, Brandenburg University of Technology at Cottbus.
[3] Adida, B., Birbeck, M., RDFa Primer: Bridging the Human and Data Webs, W3C Working Group Note 14 October 2008,
http://www.w3.org/TR/xhtml-rdfa-primer/, diakses 11 Oktober 2011: 23.00 WIB.